Bukan hanya ketajaman mata yang dimiliki oleh Rasulullah namun Allah telah mengkaruniakan pula ketajaman mata hati.Dengan kemampuan itu, beliau bisa mengetahui sesuatu menembus batas waktu dan tabir langit bumi. Beliau juga mengetahui sesuatu yang akan terjadi pada zaman sebelumnya dan zaman yang akan datang.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa sewaktu Rasulullah saw berjalan bersama sahabatnya melewati 2 kuburan, tiba-tiba beliau berkata, ”Orang yang berada di dalam kuburan ini telah disiksa oleh Allah”
Para sahabat bertanya,”Apakah keduanya disiksa karena melakukan dosa besar?”
Rasulullah menjawab. ”Benar,salah satunya berjalan (di muka bumi ini) dengan suka mengadu domba. Ada pun yang satunya lagi tidak pernah menutupi dari air kencingnya (percikan air kencingnya sering kali mengenai tubuh dan pakaiannya kemudian dipakainya untuk solat tanpa dicuci terlebih dahulu atau berganti dengan pakain yang suci)”
Kemudian Rasulullah saw mengambil kayu yang masih basah lalu dipecah menjadi dua. Selanjutnya ia tancapkan kayu tadi pada masing-masing kuburan tersebut sambil berkata, ”Semoga kayu ini dapat meringankan siksa keduanya selama belum kering.”
Rasulullah saw juga mempunyai kemampuan membaca keinginan hati orang lain. Pda suatu hari setelah memenangkan peperangan Shafwan ikut bersama Rasulullah saw berkeliling untuk memeriksa harta rampasan.Perang Hunain. Ketika melalui sebuah lembah yang penuh dengan unta dan kambing, Shafwan dengan mata yang tajam memandang sekeliling lembah yang penuh dengan binatang ternak tersebu. Maka terlintaslah keinginannya dalam hati untuk memiliki semua binatang ternak di lembah tersebut. Pada saat itu pula Rasulullah saw menanyakan sesuatu yang ada dalam pikirannya, ”Senangkah engkau melihat semua binatang ini?”
Shafwan menjawab dengan cepat, ”Ya, senang sekali”
”Kalau begitu binatang yang ada di lembah ini semuanya untukmu.”
Mendengar ucapan beliau Shafwan gembira sekali dengan tersendat sendat ia berkata ”Aku bersaksi bahwa engkau utusan Allah, tidak mungkin hati seseorang sedemikian baiknya kecuali hati seorang nabi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar